March 11, 2014

Jan Koum: Menghubungkan Lebih Banyak Orang

Whatsapp - www.google.com
Pendiri dan CEO Whatsapp, Jan Koum (38) dan rekannya Brian Acton (42), termasuk kedalam daftar miliuner yang di keluarkan majalah "Forbes", terdapat 26 miliuner pendatang baru dan dua diantaranya mereka. Menurut majalh tersebut, Jan Koum berada dalam urutan ke-202 dengan kekayaan 6.8 miliar dollar AS (sekitar Rp 78 triliun) sedangkan acton menempati urutan ke-551 dengan kekayaan 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 3 triliun). Whatsapp adalah perusahaan yang menyediakan pengiriman pesan singkat dari berbagai platform telepon seluler. Masuknya Koum kedalam daftar tidak terlepas dai akuisisi Facebook inc yang membayar Whatsapp senilai 19 miliar dollar AS (sekitar RP 220 triliun) berupa saham dan uang tunai. Rinciannya, 4 miliar dollar AS berupa uang tunai dan 12 milar dollar AS berupa 8,5 persen saham facebok, ditambah 3 miliar dollar AS berupa saham terbatas.

Sebenarnya, siapakah Jan Koum itu? Darimana asalnya? Jan Koum lahir di pingiran Kiev, Ukraina dan dia adalah anak tunggal dari seorang ibu rumah tangga dan manajer konstruksi yang membangun rumah sakit dan sekolah. Masa kecil Koum tidak begitu indah. Rumahnya tidak memiliki instalasi air panas dan telepon mereka sering disadap oleh pemerintah. "Rumah kami ada telepon. Teman dan tetangga saya sering meminjam telepon kerumah. Saya ingat itu", ujar Koum. Koum pindah ke Mountain View, AS bersama ibunya, ayahnya tidak pernah menyusul mereka ke tanah harapan itu. "Ibu membawa saya pindah ke AS. Waktu itu belum ada internet, belum ada email, sulit sekali behubungan dengan orang lain", ujarnya. Dia pindah ke AS saat umur 16 tahun. 
Jan Koum - www.google.com
Untuk membiayai hidup mereka, ibunya bekerja menjadi penjaga anak, sedangkan Koum mengepel lantai tokok kelontong. Ketika ibunya didiagnosis menderita penyakit kanker, mereka menggantungkan hidup pada tunjungan pemerintah. Koum tidak suka cara bergaul di sekolahnya sehingga dia menjadi anak yang badung dan pada usia 18 tahun dia belajar manual jaringan komputer dan buku bekas. Dia juga bergabung dalam jaringan peretas pada saat itu. Dia bekerja di Ernst & Young sebagai pengetes keamanan. pekerjaannya tersebut membuat dia berkenalan dengan Acton yang saat itu bekerja di Yahoo. Keduanya semakin akrab ketika keduanya sama-sama bekerja di Yahoo. Koum menganggap Acton sebagai keluarga saat ibu Koum meninggal akibat kanker pada tahun 2000.

Whatsapp diciptakan oleh Koum dan dibantu oleh rekannya Acton,  berasil menjadi aplikasi yang dapat menghubungkan banyak orang dari berbagai platform telepon. Aplikasi tersebut dikembangkan dengan memungkinkan status yang di update dapat terlihat oleh semua kontak. Pengguna pertama aplikasi ini adalah orang Rusia yang tinggal di AS. "Dapat menjangkau seseorang yang jau secara cepat di piranti elektronik yang selalubersama Anda merupakan kekuatan besar", kata Koum. Impian tersebut sama dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Kesamaan visi ini tidak menampik tawaran Zuckerberg untuk membeli Whatsapp. "Whatsapp tetap akan independent seperti instagram, juga tetap tidak ada iklan". ujarnya saat dia berada di WMC, Barcelona.  "Saya sangat ingin agar lebh banyak lagi orang yang berkomunikasi, lebih banyak lagi orang bisa terhubung dengan orang lain. Whatsapp masih merupakan perusahaan yang kecil dengan 56 orang, tak akan ada terlalu banyak orang. Kami ingin tetap mengoperasikan Whatsapp seperti perusahaan pemula". kata dia seolah menjawab pertanyaan yang diajukan setelah akuisisi berlangsung.
Sumber: Kompas, Senin, 10 Maret 2014. Hal 16

No comments:

Post a Comment