Semua caleg sibuk mencari dukungan masyarakat kesana-kesini, sibuk memperhatikan rakyat, sibuk "blusukan", sibuk semua-muanya. Tebaran janji dimana-mana, tidak hanya janji tapi juga poster, baliho, spanduk mulai meramaikan jalan ibukota. Tidak hanya tembok, tiang listrik dan pagar jembatan penyebrangan, pohon juga kini berhiaskan poster-poster foto para caleg. Semua berpartisipasi, mulai dari pedagang koran, pedagang kopi, penjaga keamanan, sampai pedagang angkringan ikut mendafatar sebagai caleg. Contohnya samino, samino adalah salah satu pedagang angkringan yang mengajukan diri sebagai caleg. Ia maju lewat Partai Golkar di Dapil II, DPRD Sragen, yang meliputi Kecamatan Gemolong, Kalijambe dan Plupuh. Meski berada di urut buncit, Samino tak gentar untuk bisa memenangkan kursi DPRD. Mereka yang mendaftarkan diri menjadi caleg dengan latar belakang yang tidak biasa menyedot perhatian publik yang begitu ramai, memunculkan pro dan kontra terhadap keputusan yang mereka ambil. Apakah ini bentuk dari kekecewaan mereka terhadap dewan perwakilan yang mewakili mereka saat ini? atau hanya untuk mencari sensasi belaka? Kalaupun terpilih menjadi caleg, tetap masih ingat dengan janji yang diberikan kepada rakyat apa tidak ya?
Janji-janji palsu yang sudah dilontarkan oleh para caleg yang berhasil naik ke ranah politik sebegitu banyak membuat lelah para rakyat yang telah memilih mereka untuk menjadi wakil dalam menyampaikan aspirasi. Tidak hanya pemilu untuk calon legislatif saja yang akan berlangsung, tetapi pemilu presiden juga akan dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014 ini juga tidak kalah menarik. Sama seperti caleg, presiden juga tidak kalah heboh. Kehebohan mulai muncul ketika raja dangdut Rhoma Irama nyapres dan ketika gubernur DKI Jakarta, jokowi, juga dicalonkan oleh partainya untuk nyapres.
Salah satu contoh baliho caleg - www.google.com |
Caleg yang seharusnya menyalurkan aspirasi rakyat malah melupakan tugasnya karena sudah memiliki hidup yang enak, dengan anggaran yang begitu tinggi. Mereka sudah tidak mementingkan aspirasi rakyat lagi, apapun yang rakyat katakan hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Saat mendekati pemilu mereka menebarkan janji yang membuat rakyat memilih mereka tapi dilupakan begitu saja setelah mendapatkan kedudukan sebagai anggota DPR atau DPRD. Menurut pribadi saya janji-janji yang dilontarkan oleh para calon legislatif dan juga calon capres belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya, mungkin ada beberapa yang mengingat atau pun melaksanakan janji yang mereka berikan, tetapi banyak pulang yang lupa terhadap janji mereka. Untuk menjadi warga negara yang baik, kita tidak perlu percaya terhadap pemerintah kita, cukup percaya terhadap negara kita saja. (HD)
No comments:
Post a Comment